Hamster diketahui pertama kali masuk Indonesia sekitar tahun 1994. Di Inggris, sekitar tahun 1950 mulai berdiri klub klub pecinta hamster. Di negara ini pula, kontes-kontes hamster marak diadakan di seluruh penjuru Inggris. Hampir setiap bulan ada kontes hamster.

Bagaimana dengan Indonesia? Akhir-akhir ini bisa dibilang hamster nyaris tidak ada nilainya. Bisa dipahami, ini terjadi karena hamster cepat sekali berkembang biak. Akibatnya hamster hanya dianggap sebagai makanan ular - tidak lebih berharga dari tikus. Di negara asalnya sendiri, hamster hanya dianggap sebagai hama - sama seperti tikus di Indonesia. Padahal hamster memiliki peran lebih dari itu. Selain berjasa sebagai hewan percobaan di laboratorium, keunikan dan keragaman warna hamster menggugah hati hobiis untuk mengembang-biakkan hamster-hamster berkualitas, sekaligus melestarikan keragaman genetika (yang ditampakkan salah satunya dalam warna) warisan alam. Upaya ini dilakukan diantaranya dengan mengadakan kontes-kontes hamster.

Dalam laman-laman berikut disajikan standar kontes untuk 3 spesies hamster, yakni Hamster Siria (Mesocricetus auratus), Hamster Champbell (Phodopus champbelli), dan Hamster Winter White (Phodopus sungorus). Untuk Hamster Cina (Critetulus griceus) dan Hamster Roborovskii (Phodopus roborovskii) tidak dibuatkan standar kontes. Hal ini disebabkan karena Hamster Cina masih jarang ada di Indonesia sedangkan Hamster Roborovski hanya memiliki 2 varian warna. Standar kontes yang dicantumkan di sini diadopsi dari standar yang digunakan oleh klub-klub hamster di Inggris.

Catatan penting untuk diperhatikan, bahwa cacat, kelainan yang menurun dan penyakit pada hamster dapat menyebabkan diskualifikasi (artinya tidak dapat mengikuti kontes) dan adanya lemak berlebih, luka/bekas luka dan hamster yang kotor dapat mengurangi poin. Hamster yang jinak akan memiliki nilai lebih dibanding hamster yang galak. Khusus hamster winter white, semburat warna kuning dapat menyebabkan diskualifikasi. Dengan kata lain, hamster hibrida (violet, blue argente, golden dan semua varian turunan golden) tidak diizinkan untuk ikut kontes. Jika juri mengganggap hamster peserta kontes adalah hasil silangan antar spesies/hibrida, maka akan dianggap cacat menurun/bawaan --> akan menyebabkan diskualifikasi.

Oleh sebab itu, pastikan hamster Anda siap untuk mengikuti kontes. Perhatikan fisik hamster, kesehatan, pakan, dan asal usul hamster.

Semoga kontes ini dapat meningkatkan pamor hamster sehingga dapat meningkatkan pamor hamster dan kesadaran manusia untuk melestarikan hamster sebagai warisan plasma nutfah dunia.

Sumber: http://www.hamster.web.id/index.php/standar-kontes.html